Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2008

400.000 Ha Lahan Babel Rusak!

Gawat, 400.000 Ha Lahan Babel Rusak! PANGKALPINANG– Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Ir H Eko Maulana Ali MSc mengakui, dampak penambangan timah telah menimbulkan kerusakan yang luar biasa bagi lingkungan di Babel. Untuk itu, posisi Pemerintah daerah dalam hal ini sangat dilematis. ’’Timah telah memberikan devisa bagi negara, daerah, juga bagi masyarakat. Namun di sisi lain, penambangan juga menimbulkan kerusakan lingkungan. Untuk itu, penambangan timah tidak mungkin dihentikan, namun disikapi dengan pola penambangan yang baik, termasuk salah satunya upaya reklamasi,’’ demikian dikemukakan Gubernur dalam sambutannya ketika Opening Ceremony Babel i-Conex 2008. Upaya rehabilitasi lingkungan itu, selain melibatkan penambang, juga melibatkan berbagai komponen masyarakat. Dan, ini pula salah satu alasan berdirinya Green Babel 26 Juli 2007, yang sejak terbentuk sudah banyak melakukan upaya-upaya untuk perbaikan lingkungan. ’’Babel i-Conex 2008 ini juga sebagai upay

Rehabilitasi Hutan Babel Butuh Waktu 60 Tahun

60 TAhun Untuk Rehabilitasi Hutan di Babel PANGKALPINANG – Kerusakan lahan dan hutan yang terjadi di provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga memberikan kontribusi terhadap pemanasan global. Hal tersebut mengingat tatanan kesimbangan alam serta fenomena alam tidak pernah mengenal batasan adminsitrasi wilayah Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Green Babel, Ir. Syahidil dalam pemaparan dihadapan peserta seminar dan konfrensi Internasional Babel I _Conex. Dikatakanya bahwa meningkatnya suhu udara yang terasa lebih menyengat disertai pola musim yang sulit dipastikan. Serta kekuatan abrasi yang menerjang dan mengikis banyak pantai di pesisir Bangka Belitung. Ini menandakan gejala-gejala bahwa tersebarnya bentangan kerusakan lahan di Babel dari berbagai aktivitas mulai menuai dampak yang tidak kita inginkan,” kata Syahidil. Syahidil juga merujuk pada MAterplan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Provinsi Babel tahun 2005, dimana tercatat keruskan lahan yang dikategorikan sangat kritis seluas lebih k
Sejarah Bioskop-bioslkop di Bangka Dari Bioskop Hebe Hingga Bioskop Surya BIOSKOP Hebe atau lebih dikenal dengan bioskop Banteng telah dinyatakan sebagai Benda Cagar Budaya (BCB). Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jambi (BP3J). Bukan asal keluar pernyataan tersebut, pihak BP3 Jambi sudah melakukan penelitian sejarah dan kunjungan langsung ke Bioskop Hebe. Lalu bagaimanakan sejarah berdirinya bioskop-bioskop di Bangka khususnya? berikut penelusuran wartawan Babel Pos dari berbagai sumber. -------------------------- BUDI RAHMAD – Pangkalpinang -------------------------- BERDASARKAN beberapa literature, usaha perbioskopan dimulai pada tahun 1895 yang kali pertama pertunjukkannya di Prancis dan Amerika Serikat. Dan pada tahun 1900 masyarakat Belanda sudah dapat menonton gambar hidup di Batavia (Jakarta). Dan kegiatan perbioskopan di Pulau Bangka mulai dapat dinikmati pada tahun 1917 dengan berdirinya Bioskop Hebe, di Pangkalpinang. Biosko