Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Cerita Zumaro, Mahasiswa Polandia Asal Bangka Barat Yang Keliling Eropa (2)

Gambar
Zumaro (baris depan duduk nomor tiga dari kiri) dan Peserta Program Persiapan Bahasa Polandia bersama Dosen Pengajar - Uniwersytet Lódzki, Lódz./DOK PRIBADI||BABEL POS ZUMARO, Pemuda asal Bangka Barat yang menempuh pendidikan di Universitas Teknologi Warsawa, Polandia dan telah mengelilingi 10 negara di Eropa. Zumaro berbagi cerita kepada wartawan Babel Pos, Budi Rahmad, melalui surat elektroniknya. Zumaro berharap kisahnya dapat memberi motivasi untuk tetap berkarya dan mengejar mimpi. Karena tidak ada yang tidak mungkin. Nama Tunggal Menjadi Masalah, Sukses Kenalkan Merah Putih     HARI yang ditunggu telah tiba. Perjalanan selama 33 jam dari Muntok ke Warsawa. Rute keberangkatan dengan pesawat dari Pangkalpinang – Jakarta – Kuala Lumpur – Abu Dhabi – Roma – Warsawa. Dari Warsawa, Zumaro harus kembali melanjutkan perjalanan dengan bus ke Lódz. Kota yang terletak tepat di tengah Polandia yang berjarak kurang lebih 136 km dari Warsawa yang menjadi pusat pemerintahan di Po

Cerita Zumaro, Mahasiswa Polandia Asal Bangka Barat yang Keliling Eropa (1)

Gambar
Zumaro (depan tiga dari kanan) menjadi salah satu Penerima Beasiswa Ignacy Lukasiewicz bersama Duta Besar Polandia untuk Indonesia- The Embassy of Poland, Jakarta. OK PRIBADI||Babel Pos   Zumaro, Pemuda asal Bangka Barat yang menempuh pendidikan di Univeritas Teknologi Warsawa, Polandia dan telah mengelilingi 10 negara di Eropa. Zumaro berbagi cerita kepada wartawan Babel Pos, Budi Rahmad, melalui surat elektroniknya. Zumaro berharap kisahnya dapat memberi motivasi untuk tetap berkarya dan mengejar mimpi. Karena tidak ada yang tidak mungkin. Ignacy Lukasiewicz, Gerbang Menuju Eropa     Bagi sebagian besar pemuda Indonesia, khususnya Kepulauan Bangka Belitung, bermimpi untuk menginjakkan kaki di benua Eropa adalah satu satu hal yang sangat sulit atau bahkan sama sekali tidak mungkin.     Pikiran semacam ini juga sebenarnya sempat ada dalam benak Zumaro, pemuda yang berasal dari Muntok Bangka Barat, Bangka Belitung. Impian yang kadang harus dihadapkan pada kenyataan, bahwa d

Mengunjungi Museum Tsunami Aceh, Merasakan Kuasa Allah atas Umat-Nya

Gambar
Maket MuseumTsunami Aceh/Poto Prima   Bencana Tsunami Aceh, 12 tahun lalu masih menyimpan duka. Itulah setidaknya ketika kita berkunjung ke Museum Tsunami yang terletak di Jantung kota Banda Aceh. Ke Museum Tsunami bukanlah sekedar wisata, namun lebih dari itu. Kita akan dibwa ke masa dimana air laut itu menghempaskan tanah rencong.     Rabu, (23/8), Pukul 09.30 wib, Hujan belum juga menampakan tanda-tanda akan reda. Sudah dua hari ini kota Banda Aceh dilanda cuaca yang memang tak bersahabat. Namun jadwal berkunjung ke Museum Tsunami tak dibatalkan. Panitia sudah menyiapkan 5 bus untuk mengajak 200 peserta dari 8 provinsi se-Sumatera pada Pekan Bahasa untuk berkunjung ke Museum Tsunami.     Museum Tsunami sengaja dibangun untuk mengenang bencana maha dahsyat yang menelan korban sekitar 230.000 jiwa. Peristiwa tsunami terangkum di sini. Museum ini dibangun di lahan seluas satu hektar dengan dana sekitar Rp 140 m. Dana ini merupakan sumbangan berbagai negara di dunia. Negara d

Pangkalpinang Pusat Sejarah Penambangan Timah di Indonesia #pesonapangkalpinang

Gambar
Museum TImah Indonesia yang berada di Jalan Ahmad Yani Pangkalpinang/Poto Budi Rahmad     Selain wisata religi dan pantai, kota Pangkalpinang juga terkenal dengan  wisata edukasi sejarah timah Idonesia. Museum ini akan memberi anda  informasi lengkap sejarah penambangan timah di Indonesia sejak zaman kolonial hingga era modren saat ini. Pengetahuan ini tidak bisa didapat  di tempat lain, pasalnya museum sejarah pertimahan yang lengkap hanya  ada di Pangkalpinang. Pengunjung saat di ruang museum/Foto Budi Rahmad Jika anda kebetulan berada di kota Pangkalpinang, ada baiknya anda  mengunjungi Museum Timah Indoesia yang terletak di Jalan Ahmad Yani ini.  Seperti pada Sabtu, 3 September 2016, lalu. Sekitar pukul 13.50 wib,  museum kedatangan pengunjung yang jumlahnya cukup banyak. Tamu kali ini  bukan tamu biasa, mereka adalah peserta Pertemuan Dekan Fisipol dari  berbagai perguruan tinggi Se-Indonesia. Tuan rumah tentu Universitas  Bangka Belitung. Ramainya kunjungan memang b