(Sebelum Deadline 04) Doakan agar Otak Ayahmu ini Tetap Waras



Malam itu tiba-tiba Naufal meminta ambilkan sebuah piala dan meminta untuk difhoto. Secara tiba-tiba juga ia mengatakan agar aku, bapaknya, sering-sering ikut lomba menulis.

"Biar dapat hadiah buat beli tobot," katanya sambil tersenyum.

Memang ada mainan (tobot) yang dia incar. Robot yang berjumlah tiga dan bisa dirakit jadi satu. Dan itu sempat diajukan untuk dibawa pulang saat kami berada di lorong mainan anak sebuah pusat perbelanjaan. Sayang, permintaanya waktu itu harus kandas. 😚

"Nanti Abang doa biar Ayah menang," rayunya.

Aku tersenyum, mengangguk. 😏

Otakku mulai berpikir dan mengingat. Ada dua lomba yang sekarang tinggal menunggu pengumuman. Dan ada satu lomba menulis yang masih membuat aku galau karena belum juga mau memulai untuk menulisnya. 😓
Sama seperti Naufal. Kakaknya, Nabila, juga meminta aku, bapaknya, hal yang sama.

"Biar bisa ke Bengkulu lagi dan ke Palembang lagi," katanya. 😉

Nabila juga mengatakan selalu berdoa ketika bapaknya ikut lomba. Permintaan Nabila ini jika dianalisa cenderung ke arah memaksakan, memberatkan, mengharuskan agar menang.

Tapi juga sekaligus tantangan. Soalnya lomba yang diikuti perlu yang berhadiah besar. Paling tidak cukup untuk beli tiket. 😂

Emaknya? Nah kalau emaknya sih tidak bicara apa-apa dan tidak pernah meminta apa-apa. Tapi berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, emaknya ini punya hak kuasa penuh dan atau berkuasa penuh atas semua yang didapatkan dari lomba. 😊

Bahkan jauh sebelum pengumuman lomba dia sudah memiliki daftar arah dan tujuan hasil dari lomba, berikut fee 15% sebagai pengelola.

Emaknya juga mengklaim selalu berdoa. Bahkan, emaknya bilang, doanya lebih banyak daripada Naufal dan Nabila. "Jadi wajar jika berkuasa penuh," tegasnya. 😙😁😂

Ah kalian selalu aja membuatku jadi baper dan nyaris pingsan.

Doakan saja bapakmu ini sehat. Biar otaknya waras, otaknya bisa diajak kompromi, otaknya ngak eror, dan otaknya masih berfungsi sebagaimana mestinya dengan baik.(**)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangkalpinang Pusat Sejarah Penambangan Timah di Indonesia #pesonapangkalpinang

(Sebelum Deadline 26) Bermain Ayunan dan Tagihan