(Sebelum Deadline 12) Bersepeda Motor Pergi Malam Mingguan



Malam Minggu sudah menjadi malam libur. Resmi. Sudah tujuh pekan. Tepatnya, semenjak permintaan digeser dikabulkan. Semenjak permintaan demosi diaminkan. Saya yang meminta. Minta diganti dan minta malam Minggu.

Sebagaimana libur, tentu tak ada pekerjaan. Karena tak ada pekerjaaan, maka mencari sesuatu yang dapat dikerjakan.

Seperti malam ini. Dua bocah meminta untuk diajak pergi. Dan ternyata itulah pekerjaan. Ya sudah, akhirnya berempat. Tentu dengan emaknya. Kerja malam ini adalah jalan-jalan.

Mengendarai sepeda motor andalan, kami berempat mutar-mutar kota dan berhenti di warung tenda. Lapar lalu pesan makanan.

Beranggotakan empat orang dengan sepeda motor. Ah, rasanya sudah sempit. Apalagi sepeda motornya seri kecil. Berdesakan. Berebut tempat. Si kakak sudah tak mau lagi duduk di depan. Sedang si bungsu maunya nempel sama emaknya. Tak Mungkin emaknya yang duduk di depan. Perlu teknik jitu untuk membujuk si bungsu agar rela duduk di depan.

Kadang. Bahkan sangat sering, si kakak harus mengalah. Beruntung mengalahnya tidak diikuti dengan tindakan lanjutan. Kakak tetap baik sama adeknya.

Mobil. Ah! Ini rencana lama. Masih terus berstatus rencana. Beberapa tahapan sudah dilalui. Belajar nyetir dengan mobil kantor. SIM juga sudah menjadi salah satu kartu yang ada di dompet. Garasi juga sudah siap. Yang belum adalah datang ke dealer bawa uang. Pulang bawa mobil. Ha..ha..ha.. Ngakak so hard.

Emaknya bilang. Nantilah, kalau memang sudah punya uang. Uang lebih. Kalau kredit, maaf lebih baik tidak. Riba. Sudah cukup dengan yang sudah pernah terjadi. Toh masih bisa menjalani aktivitas dengan motor itu. Aku sih manut saja. Lah memang tak punya uang. Kredit saja belum tentu bisa. Apalagi kontan.

Lah kalau tak kredit ngak bakalan punya?

Biarlah. Biar ngak punya. Emaknya melotot.

Nabila dan Naufal?
Keduanya punya syarat. Nabila mau warna hijau dan Naufal ingin warna kuning. Nabila selera sedan, Naufal naksir minibus.

"Ya sudahlah. Besok ayah ke dealer," kataku sambil melirik ke emaknya.

"Besok hari Minggu Ayah," jawab Nabila dan Naufal serempak.

Aku dan emaknya ngakak so hard .(**)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pangkalpinang Pusat Sejarah Penambangan Timah di Indonesia #pesonapangkalpinang

(Sebelum Deadline 26) Bermain Ayunan dan Tagihan